#navbar-iframe { height:0px; visibility: hidden; display: none; }

Rabu, 05 Desember 2012

PENGELOLAAN KELAS

BAB I PENDAHULUAN Manajemen atau pengelolaan sangat diperlukan oleh sesorang atau sebuah lembaga untuk mengatur dan memenej suatu objek tertentu agar berjalan sesuai dengan fungsinya. Pengelolaan memang suatu hal yang diharuskan pada setiap tindakan dan kegiatan supaya apa yang didinginkan bisa tercapai. Pengelolaan kelas sangat tergantung kepada guru yang berada didalam kelas yang bersangkutan, jika seorang guru yang menjadi komando didalam kelas tersebut bisa mengelola kelas dengan baik dan benar maka proses pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal, namun jika seorang guru yang berada didalam kelas tersebut tidak bisa mengelola kelas dengan baik maka proses pembelajaran akan menjadi tidak maksimal. Pengelolaan kelas akan terus diperlukan mengingat kebanyakan proses pembelajaran formal akan berada didalam ruangan kelas. Disini dibutuhkan keterampilan seorang guru dalam mengelola dan memenej agar kelas yang dipimpinnya bisa berjalan dengan teratur. Maka dari itu, pengelolaan kelas memegang peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan proses belajar mengajar serta bisa menentukan apakah proses tersebut akan berahasil atau tidak berhasil. Oleh karenanya seorang guru diharapkan agar mempunyai kecakapan dalam mengelola sebuah kelas yang diajarnya. BAB II PEMBAHASAN A. Pengelolaan Kelas Pengelolaan dalam bahasa lainnya juga disebut dengan manajemen. Manajemen sebenarnya merupakan bahasa serapan yang diambil dari kata “managemen” yang berasal dari bahasa Inggris. Istilah pengelolaan dalam pembahasan ini disamakan dengan manajemen karena pada prinsipnya manajemen dan pengelolaan sama-sama berperan untuk mengatur sesuatu agar sesuai dan berjalan dengan semestinya. Dalam kamus umum Bahasa Indonesia disebutkan bahwa pengertian “pengelolaa” ini diartiakn dengan penyelenggaraan. Dilihat dari asal kata “manajemen” dapat disimpulkan bahwa pengelolaan adalah penyelenggaraan atau pengurusan agar sesuatu yang dikelola dapat berjalan dengan lancar, efektif, dan efesien . Pengelolaan kelas merupakan proses pemberdayaan sumber daya baik material elemen maupun human elemen didalam kelas oleh guru sehingga memberikan dukungan terhadap kegiatan belajar oleh siswa dan kegiatan mengajar oleh guru. Ulbert Silalahi mengartikan manajemen sebagai kegiatan mendayagunakan sumber-sumber (manusia dan non manusia) dan tugas melalui kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengaturan staf, pimpinan dan pengontrolan sehingga individu atau kelompok yang bekerja sama bekerja secara efektif untuk mencapai tujuan organisasi . Dari pengertian-pengertian manajemen yang ada, setidaknya terdapat tiga fokus utama untuk mengartikan manajemen yaitu : 1. Manajemen sebagai proses 2. Manajemen sebagai suatu keahlian 3. Manajemen sebagai seni Manajemen atau pengelolaan kelas tidak hanya terfokus pada fasilitas yang bersifat fisik dan rutinitas semata, namun juga terkait dengan penyiapan lingkungan sekolah yang bisa efektif dan efisien, maka dari itu harus diciptakan suasana yang mendudkung untuk menunjang pembelajaran yang efektif. Pengelolaan kelas dilakukan supaya tercapainya tujuan-tujuan dari pendidikan dalam penyampaian materi yang diadakan didalam kelas. Kelas dalam arti sempit bisa diartikan dengan sebuah ruangan yang dibatasi oleh tembok atau dinding tempat para siswa belajar, sedangkan kelas dalam arti luas bisa diartikan dengan sebuah masyarakat kecil yang berada dalam lingkungan masyarakat sekolah yang bekerjasama dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan sesuatu yang kreatif. Pengelolaan kelas lebih menekankan pada aspek pengaturan kelas atau pemanajemenan lingkungan kelasnya. Pengaturan-pengaturan yang dilakukan didalam kelas ini dapat berupa pengaturan yang dilakukan pada tempat duduk siswa, dapat juga pengaturan yang dilakukan pada suasana kelas agar lebih nyaman dan menyenangkan bagi siswa sehingga mendudkung proses belajar mengajar. Pengelolaan kelas secara garis besar terdiri dari dua bagian, yaitu : a.Pengaturan atau pengelolaan yang tertuju pada orang (siswa) Artinya siswa berfungsi sebagai objek didalam kelas karena para siswa lah yang akan mengikuti dan menerima proses pembelajaran, namun siswa kedudukannya disini tidak hanya sebagai objek semata tetapi juga merupakan objek yang memepunyai potensi serta pilihan untuk bergerak. Maka dari itu dibutuhkan kejelian dari seorang guru yang berhadapan langsung dengan siswa untuk bisa menggali potensi-potensi tersebut agar pemebelajaan dapat berjalan dengan sukses. b.Pengelolaan fasilitas Aktivitas-aktivitas yang terjadi dan dilakukan oleh para siswa dan guru juga tentu tidak akan terlepas dari kondisi fisik yang ada disekitarnya, oleh karenanya dibutuhkan lingkungan fisik yang bisa mendukung proses kegiatan tersebut. Lebih lanjut, pengelolaan kelas oleh guru juga dituntut memounyai kecakapan untuk memanfaatkan sesuatu agar tertata yang terdapatdalam kelas, diantaranya : 1. Menata tempat dudk siswa 2. Menata alat peraga yang ada dikelas 3. Menata kedisiplinan dan pergaulan siswa dikelas 4. Menata tugas-tugas yang akan diberikan pda siswa 5. Menata ruang fisik kelas agar terjaganya kenyaman siwa Lebih jelasnya, pengelolaan kelas merupakan suatu hal yang musti dilakukan oleh guru yang bersangkutan atau pengajar yang berhadapan langsung dengan siswa-siswa didalam kelas dengan maksud supaya kondisi pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan diharapkan terwujudnya suasana kelas yang kondusif dalam mencapai tujuan serta target-target yang ingin dicapai. B. Prinsip Dasar dalam Mengelola Kelas Secara umum, kondusif tidaknya suatu kelas sangat di pengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor internal dan faktor eksternal siswa. Kedua faktor ini penting di perhatikan oleh para guru agar mereka dapat mengetahaui akar dari berbagai persoalan yang setiap saat bisa muncul di kelas. Faktor internal siswa biasanya berhubungan erat dengan masalah-masalah emosi, pikiran, dan prilaku siswa. Kita tahu bahwa setiap siswa memilik kondisi emosi, pikiran, dan prilaku yang berbeda-beda satu sama lain. Semua faktor internal inilah yang kemudian mempengaruhi terbentuknya kepribadian siswa. Sedangkan, kepribadian siswa itu berbeda-beda untuk setiap anak. Hal itu seperti masalah biologis, intelektual, dan psikologi siswa yang sangat berlainnan satu denagn yang lainnya . Sementara itu, faktor eksternal siswa biasanya sanagat berkaitan erat denagan masalah lingkunagan di mana mereka belajar, penempatan siswa, penglompokan, jumlah, dan bahkan lingkungan keluarga. Selama ini, mungkin kita tidak menyadari jumlah siswa dalam kelas, penempatan tempat duduk seorang siswa, serta penglompokan siswa sangat mempengaruhi efektif atau tidaknya suasana blajar. Maka, tidak heran kalu terkadang ada siswa yang sulit di ataur jika ia di tempatkan denagan siswa-siswa tertentu. Oleh karena itu , agar pengelolan kelas dapat berjalan dengan baik, penting bagi para guru untuk dapat memahami beberapa prinsip dasar tentang pengelolaan kelas. Pirnsip-prinsip sangat di butuhkan guna memperkecil timbulnya masalah atau gangguan dalam mengelola atau memanenjemen kelas. Beberapa prinsip menejemen kelastersebut, antara lain sebagai berikut: • Guru harus hangat dan antusias • Guru harus mampu memberikan tantangan • Guru harus mampu bersikap luwes • Beri penekanan pada hal yang positif • Guru harus menanamkan disiplin diri kepada siswa • Posisi peserta didik yang setrategis C. Beberapa Permasalahan yang Sering Timbul di Kelas Kelas merupakan tempat berhimpunnya sisiwa denagn sekalian banyak karakter dan kepribadian yang beragam, tentu akan muncul bermacam persoaalan kompleks yang meminta penanganan serius dari seoarang guru. Jika persoalan itu dapat di tangani denagan benar, maka proses blajar-menagajar akan dapat di selenggarakan denag baik. Sebaliknya, apabila persoalan tersebut dibiarakan, tidak ditanagani secara serius, maka proses blajarpun akan menjadi kacau-balau. Berikut akan di paparkan problem sisiwa yang sering muncul di dalam kelas serta langkah- untuk menanganninya : a.Siswa selalu membuat masalah Sebuah kelas menjadi kurang kondusif karena terdapat beberapa siswa yang sering menjadi biang masalah. Mereka sulit diataur meski berkali-kali diberi peringatan, ada saja tingkah polah mereka yang berpotensi mengganggu situasi di dalam kelas. Menghadapi siswa seperti ini ada beberapa hal yang harus diketahui oleh para guru: •Guru harus mencari tahu penyebab mengepa peserta didik melakukan hal itu •Guru melakukan pendekatan dengan peserta didik •Libatkan orang tua •Libatkan guru BK (bimbingan dan konseling) b. Siswa sulit berkonsenttrasi Guru mungkin sering mendapati ada sebagian sisiwa yang tidak dapat mengikuti mata pelajaran dengan baik, karena mereka tidak dapat mempertahankan kosentrasinya. Tanda-tanda sisiwa yang berkosentrasi diantarnya pandangan yang selalu mengarah keluar kelas, menutup buku , berbicara denglan teman sebangkunya, gelisah, dan selalu menole kearah keluar. Terkait dengan hal tersebut beberapa langkah yang dapat dilakuan seorang guru adalah: •Guru memberikan teguran secara lansung kepada sisiwa •Guru memberi bimbingan secara personal kepada siswa c.Siswa kurang semangat Aktivitas blajar mensyaratkan untuk semangat dan kemauan yang tinggi agar dapat memahami dan menguasai ilmu yang kita plajari. Selain itu, dibutuhkan kreativitas tersendiri dalam blajra agar kita terhindar dari persaan jenuh dan malas dalam blajar. Berkaitan dengan hal ini,sering para guru dibuat bingung oleh kondisi siswa yang mengalami penurunan semangat dalam blajar. Ada beberapa langkah yang dapat di tempuh seoarang guru untur menangani hal tersebut adalah : • Perhatikan kerapian prangkat utama mengajar • Berkreasi di dalam kelas • Bernyanyi atau memainkan musik ringan • Bermain teka-teki • Buatlah motto, foto, dan hiasan dinding • Buat perpustakaan mini • Melakukan percobaan kecil • Suruh siswa membuat pertanyaan • Menulis ide-ide kreatif d. Sisiwa yang egois Siswa yang egois tentu akan sangat mengganggu kenyamanna dan merusak suasana blajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Sikap egois ini tampak sekali terutama ketika siswa di libatkan dalam suatu tugas klompok. Selain mengganggu siswa yang lain, sikap egois juga dapat merusak merusak iklim kerja sama, memicu timbulnya sifat individualisme, serta rentang memicu konflik. Ada beberpa langkah yang perlu ditempuh oleh para guru untuk menghadapi siswa yang egois dalam kelas seperti ini, adalah: • Hadapi denagn tenang • Jangan memarahi sisiwa • Hadapi dengan lemah lembut e. Siswa yang suaka merajuk Sifat merajuk pada siswa juga merupakan faktor pengganggu kenyamanan blajar dalam kelas. Untuk mengatasi hal tersebut ada beberapa cara yang perlu dilakukan oleh para guru dalam menghadapi siswa yang suka merajuk. • Memberi bujukan • Buatlah janji yang mudah di tepati • Jelaskan kebiasaan buruknya f. Sisiwa pemalu Sifat pemalu bagi siswa juga merupakan masalah serius dalam proses blajar-mengajar di kelas. Siswa yang pemalu akan sulit untuk di ketahui kemampuan atau potensi di antara siswa yang lain. Untuk mengatasi hal tersebut guru dapat mencoba beberapa langkah sebagai berikut : • Guru memberi semangat kepada siswa yang pemalu tersebut • Mengikut sertakan dalam kegiatan sekolah D. Pendekatan dalam manajemen kelas Kelas merupakan tempat yang dihuni oleh sekelompok manusia dengan berbagai latar belakang, karakter, kepribadian, tingkah laku, dan emosi yang berbeda-beda. Karena itu, dalam upaya untuk mengelola kelas menjadi lebih baik, diperlukan banyak hal guna mempermudah tugas menejemen sendiri. Meski demikian, permasalahan utama dalam upaya mengelola atau mengelola kelas adalah para siswa itu sendiri. Artinya, pengelolaan kelas dilakukan tidak lain untuk meningkatkan dan mempertahankan gairah siswa dalam belajar, baik secara kelompok maupun secara individual, sekaligus membantu para guru agar dapat menyampaikan materi pelajaran dengan baik dan efektif. Hal ini penting, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai sesuai dengan sasaran yang diinginkan. Sebuah kelas dapat dikatakan terkelola dengan baik apabila tercipta keharmonisan hubungan antara guru dengan siswa, tingginya kerjasama di antara siswa, serta terjaganya antusiasme didwa dalam mengikuti mata pelajarannya. Ini semua dapat terwujud manakala guru dapat melakukan tugas mengelola kelas dengan baik dan tepat. Agar guru dapat melakukan tugas mengelola kelas dengan baik, tentu saja dibutuhkan langkah-langkah pendekatan yang tepat. Tanpa pendekatan yang tepat, maka pengelola kelas tidak mungkin dapat dicapai. Oleh sebab itu, para guru perlu memahami pendekatan-pendekatan yang harus dilakukan pada saat hendak melakukan upaya manajemen kelas. Berikut beberapa pendekatan yang bisa dipakai : 1. Pendekatan Kekuasaan Memiliki pengertian sebagai sikap konsistendari seorang guru untuk menjadikan norma atau aturan-aturan dalam kelas sebagai acuan untuk menegakkan kedisiplinan. 2. Pendekatan Ancaman Ancaman juga dapat menjadi salah satu pendekatan yang perlu dilakukan oleh guru untuk dapat memanajemen kelas dengan baik. Namun, ancaman disini sepatutnya tidak dilakukan sesering mungkin dan hanya diterapkan manakala kondisi kelas sudah benar-benar tidak dapat dikendalikan. Selama guru masih mampu melakukan pendekatan lain di luar ancaman, maka akan lebih baik jika pendekatan dengan ancaman ini ditangguhkan. Namun satu hal yang harus diingat, pendekatan ancaman harus dilakukan dalam taraf kewajaran dan diusahakan tidak melukai perasaan siswa. 3. Pendekatan Kebebasan Artinya guru harus membantu para siswa agar mereka merasa bebas mengerjakan sesuatu dalam kelas, selama hal itu tidak menyimpang dari peraturan yang telah diterapkan dan disepakati bersama. Terkadang siswa tidak nyaman apabila seorang guru yang terlalu over-protektif sehingga siswa tidak leluasa melakukan experimennya. 4. Pendekatan Resep Dalam hal ini, kita perlu mencatat beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama proses belajar mengajar dalam kelas. Ketentuan itu dibuat semata-mata untuk kepentingan guru dan kepentingan peraturan kelas. Oleh sebab itu, cobalah ingat kembali apa yang tidak disukai siswa pada saat kita mengajar, sehingga ketidaksukaan itu dapat menyebabkan situasi kelas menjadi kurang efektif. 5. Pendekatan Pengajaran Merupakan pendekatan yang sangat efektif untuk dapat mengelola kelas dengan baik. Karena itu, buatlah perencanaan pengajaran dengan matangsebelum kita masuk kelas dan patuhilah tahapan-tahapan yang sudah kita buat sebelumnya. 6. Pendekatan Sosio-Emosional Sebuah kelas dapat dikelola secera efisien selama guru mampu membina hubungan baik dengan siswa-siswanya. Pendekatan yang didasarkan kepada terjalinnya hubungan baik anata guru dengan siswa ini disebut dengan pendekatan sosio-emosional. Untuk mewujudkan hal ini, guru terlebih dahulu harus mampu membangun komunikasi dan interaksi secara positif dengan siswa. Untuk dapat mewujudkan prinsip ini adalah adanya kemampuan guru untuk bersikap pengertian, mengayomi, serta melindungi siswa-siswanya. E. Indikator Kelas yang Berhasil Indikator pengelolaan kelas yang berhasil yaitu : 1. Guru mengerti perbedaan antara mengelola kelas dan mendisiplinkan kelas 2. Sebagai guru, jika anda pulang ke rumah tidak dalam keadaan yang sangat lelah 3. Guru mengetahui perbedaan antara prosedur kelas ( apa yang guru inginkan terjadi contohnya cara masuk kedalam kelas, mendiamkan siswa, bekerja secara bersamaan, dan lain-lain ) dan rutinitas kelas ( apa yang siswa lakukan secara otomatis misalnya tata cara masuk kelas, pergi ke toilet dan lain-lain ). Prosedur kelas bukan peraturan kelas. 4. Guru melakukan pengelolaan kelas dengan dengan mengorganisir prosedur-prosedur, sebab prosedur mengajarkan siswa akan pentingnya tanggung jawab 5. Guru tidak mendisiplnkan siswa dengan ancaman- ancaman. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pengelolaan kelas merupakan proses pemberdayaan sumber daya baik material elemen maupun human elemen didalam kelas oleh guru sehingga memberikan dukungan terhadap kegiatan belajar oleh siswa dan kegiatan mengajar oleh guru. Beberapa prinsip menejemen kelastersebut, antara lain sebagai berikut: • Guru harus hangat dan antusias • Guru harus mampu memberikan tantangan • Guru harus mampu bersikap luwes • Beri penekanan pada hal yang positif • Guru harus menanamkan disiplin diri kepada siswa Permasalahan yang Sering Timbul di Kelas a. Siswa selalu membuat masalah b. Siswa sulit berkonsenttrasi c. Siswa kurang semangat d. Sisiwa yang egois DAFTAR PUSTAKA Mudasir, 2011, Manajemen Kelas. Pekanbaru:Zanafa Publishing Syarifudin, 2011, Manajemen Pendidikan, Jakarta:Diadit Media Salman Rusydie, 2011, Prinsip-prinsip Manajemen. Yogyakarta:Diva Press http://nellahutasoit.wordpress.com/2011/11/18/tujuan-pengelolaan-kelas/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar